Gunakan browser:


11/21/11

Thinking Introvert (Ti)

Thinking Introvert (Ti)

Dalam keseharian profil orang T, sebagai berikut
  • Lebih menggunakan pikiran
  • Memecahkan masalah secara logis
  • ‘Though minded’
  • Menggunakan hubungan sebab akibat
  • Melakukan analisa tanpa mempertimbangkan pribadi
  • Menghargai sesuatu yang masuk akal
  • Adil, keputusannya didasarkan pada kriteria yang obyektif
  • Dingin, menjaga jarak dengan orang lain
  • Tampak seperti tidak peka
  • Lebih kritis membenahi pekerjaan
  • Berargumen dan berdebat sebagai panggilan kritis
  • Jarang  bertanya bila waktu tidak memungkinkan
  • Menunjukkan data
  • Memberikan pujian yang formal
  • Memiliki ketegasan menuntut hak
  • Menggunakan bahasa yang tidak pribadi
  • Percaya diri mengatasnamakan diri sendiri
Sekolah (Thinking)
insinyur, ekonom, dosen, peneliti, fisikawan,  kimiawan, konsultan managemen, manager, dosen/guru, teknokrat, birokrat, produsen pabrik, quality control, ahli strategi, pelatih bola, pembuat kebijakan, system analyst, ahli rekayasa, developer, programmer, dokter/preskriptor dll.

Karir (Thinking)
pengusaha, produsen, disainer, ahli kreatif berbagai bidang, periklanan, marketing,  grafis, arsitektur, penemu keilmuan, sutradara, pencipta lagu, seniman, pelukis abstrak, pesulap, peramal, pialang saham, investor, filosof,  pakar pembelajaran/ pemodul, event organizer, dll 


Karakter kepribadian Thinking introvert

Kepribadian jenis ini dipenuhi dengan logika. Apa-apa dilogikakan. Tetapi anehnya makhluk yang paling logis ini secara tanpa sadar jika sudah sampai pada titik tidak mampu menjangkau logikanya mereka malah kemudian bergantung pada faktor x, mengharapkan sejenis keberuntungan. Dalam hal mengelola mereka hebat namun menggunakan cara yang menghindari konflik karena jauh di lubuk hatinya mereka sebenarnya penakut. Meski mereka begitu mandiri namun ketakutannya diantisipasi dengan penampilan yang seolah-olah mau ―ganti wajah‖. Mereka pandai melakukan ‗masking‘. Mereka sebenarnya memiliki kepribadian yang agresif namun pada saat yang sama seperti orang menyusui yang ingin diistimewakan. Di balik hitam-putihnya kehidupan sehari-hari mereka terdapat misteri pribadinya yang tak terungkap. Terlihat sangat egois entah untuk apa karena mereka sebenarnya tidak bermaksud ingin memiliki semuanya, hanya secukupnya. Orangnya begitu sederhana apa adanya. Letak kehebatannya pada kejeliannya seolah-olah mereka tidak kenal lelah, sayangnya kejelian itu tidak dibarengi dengan pemahaman atas kontekstualitas gambar besarnya. Mereka mesin profit yang mahir namun sering terjebak oleh hal-hal sepele.

=================================
Artikel terkait:
Thingking Ektrovert
stifin batam
=================================

0 comments:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes