Pintu Depan Menuju Karpet Merah
Bab pendahuluan ini diberi judul 'Pintu Depan Menuju Karpet Merah‘ dengan maksud untuk mengajak pembaca menemukan 'karpet merah‘-nya masing-masing.
Pintu depan anda adalah mengenali jati-diri anda, dengan apapun caranya. Kami menawarkan tes sidik jari yang merujuk kepada aratikel ini. Ukuran jati-diri yang anda temukan tadi mestilah anda yakini, mencerminkan kemampuan, meng-gambarkan prospek anda, mera-sakan kemistri di dalamnya, dan yang terutama anda merasa nyaman berada disitu.
Ada lima jenis ‗karpet merah‘. Masing-masing ‗karpet merah‘ memiliki suasana dan tujuan yang berbeda. Hal ini dikaitkan dengan kemistri mesin kecerdasan anda dengan lima unsur alam semesta yang disediakan Tuhan untuk anda. Lima unsur yang dapat anda pilih adalah salah satu dari 4ta atau bahagia.
Berikut tabel pasangan kemistrinya:
Berarti orang S calon orang kaya, orang T calon orang berkuasa, orang I calon pengu- saha (karena 'kata‘ mencerminkan ilmu dan ide), orang F calon pemimpin (karena disukai), dan orang In calon orang paling bahagia. Logika ini akan diuraikan pada bab berikutnya.
Perusahaan yang ingin produknya laku harus dapat memilih bintang iklan yang sesuai dengan targetnya. Dian Sastro (karena orang S) bagus untuk iklan yang menargetkan volume penjualan. Sandra Dewi (karena orang T) sesuai untuk meningkatkan wibawa produk. Mulan Jameela (karena orang I) cocok untuk pencitraan berkelas atau peningkatan kualitas. Agnes Monica (karena orang F) dapat diandalkan untuk mencari popularitas. Sherina (karena orang In) dapat dipilih untuk segmen pasar semua kalangan. Pengkhususan tadi dikaitkan dengan pasangan kemistri yang bersangkutan dengan unsur-unsur yang dapat ditarik.
Setiap orang, sebagai bakat, hanya memiliki satu dari 4ta atau bahagia. Satu yang mana, sangat terkait dengan mesin kecerdasan yang bersangkutan. Baginya, untuk merebut yang punyanya sendiri jauh lebih mudah. Sedangkan untuk merebut punyanya orang lain, bukan tidak bisa, tetapi susah menguras energi dan waktu. Misalnya orang S ingin bahagia. Ia tetap akan merasa susah bahagia kalau ia miskin tidak punya apa-apa. Tidak akan sama dengan orang In yang tetap masih mungkin bahagia meski punya harta separuhnya orang S.
Dalam ratusan sesi training (sebagian besar diikuti perusahaan kelas menengah-atas) yang telah dilakukan oleh Kubik terbukti bahwa STIFIn Personality telah membantu ribuan peserta training untuk mengurus karir (atau membenahi hidup) mereka. Konsep lima jenis mesin kecerdasan yaitu S (Sensing), T (Thinking), I (Intuiting), F (Feeling), dan In (Insting) telah mencerahkan mereka bahwa ternyata boleh jadi hidup mereka tidak efektif, karena belum menggunakan mesin kecerdasan mereka. Sebagian besar peserta training pada akhirnya merasa hidup kembali karena merasa telah menemukan dirinya yang asli.
Buku ini diharapkan dapat memberi andil dalam pengembangan SDM di Indonesia. Oleh karena itu, dalam memilih konsep pengembangan diri, selama sepuluh tahun berdirinya, Kubik tidak henti-henti mengkaji ulang untuk menemukan cara terbaik membuat orang sukses sekaligus mulia. Kesimpulannya adalah manfaatkan energi dan waktu anda untuk mengembangkan mesin kecerdasan anda sendiri. Cukup fokus pada hanya 1 (satu) mesin kecerdasan anda. Jenis kecerdasan yang lainnya tidak perlu didisain tersendiri, cukup manfaatkan proses interaksi sosial dan belajar mengembangkannya secara in-promp-to. Jika disain hidup anda sudah fokus pada kekuatan utama anda maka otomatis akan lebih mudah sukses. Tidak hanya itu anda pun akan merasa enjoy, karena apa yang anda kerjakan tersebut adalah panggilan jiwa. Seperti bahasa gaul: ‗ini gua banget‘.
Konsep tentang fokus pada hanya 1 (satu) mesin kecerdasan saja itu pun pada dasarnya ilmiah karena pakar psikoanalisis Carl Gustaav Jung berpendapat bahwa diantara semua fungsi dasar (sekarang kami sebut dengan istilah lain yaitu mesin kecerdasan) hanya ada satu yang dominan. Memang betul dalam riset lainnya, dikatakan bahwa ada 3% populasi orang yang dapat mengembangkan semua mesin kecerdasan sama baiknya. Dalam kaedah ini kami bukan memilih cara yang 3%, karena itu susah dan rumit, tetapi memilih cara yang kebanyakan orang berpeluang mampu melaluinya yaitu cara yang 97% dengan cukup berfokus kepada 1 (satu) mesin kecerdasan saja. Maka, pilihlah cara hidup yang tidak rumit tetapi efektif. Kaedah ini sangat sesuai dengan antropologinya karakter dasar masyarakat Indonesia.
Semua orang perlu bisa baca-tulis-hitung. Betul. Tetapi apakah semua orang perlu jadi bintang pelajar? Atau apakah semua orang perlu ‗makan bangku sekolahan‘ untuk bisa sukses? Jawabannya tidak selalu, asal anda dapat menukar dengan profesi pilihan yang lain. Maka janganlah latah dan ikut-ikutan dalam mendisain hidup anda ataupun anak anda. Jalan yang ditempuh kebanyakan orang itu adalah jalan yang panjang, berliku, melelahkan, dan belum tentu berhasil. Konsep STIFIn Personality ini akan menunjukkan jalan shortcut, yang lebih pendek, lebih murah, lebih mudah, menyenangkan, dan peluang keberhasilannya tinggi.
Konsep besarnya adalah mengubah alokasi energi dan waktu anda yang tadinya ingin menjadi semua-bisa kepada menjadi cukup-satu-hebat. Mungkin sebagian dari anda mengatakan, ―saya sudah fokus kepada satu saja, tetapi mengapa masih belum berhasil?‖ Jawabannya, sudah dapat dipastikan karena anda tidak menggunakan mesin kecerdasan anda sendiri secara maksimal. Jadi, temukanlah yang satu tersebut dari yang asli bukan yang pendukung.
Kecerdasan manakah yang asli? Kecerdasan yang asli tersebut datangnya bukan dari bagian isi kepala yang volumenya paling besar atau yang kapasitasnya paling dominan, tetapi dari bagian isi kepala yang paling kerap digunakan, yang menjadi sistem operasi anda. Jadi dominasinya pada kekerapan penggunaannya. Ada kalanya yang dominan volume atau kapasitas dengan yang dominannya kekerapan digunakan itu berada pada belahan otak yang sama, namun ada kalanya berbeda. Maka hati-hatilah! Buku ini akan membantu anda menemukan belahan otak yang menjadi sistem operasi anda atau yang dominan paling kerap digunakan.Kalau sudah mengetahui belahan otak yang satu dan asli tersebut, maka tangkap baik-baik dan jangan dilepas lagi, karena itu adalah ‗harta karun‘ anda. Jika yang satu dan aslinya anda adalah S (Sensing) maka berikan energi dan waktu yang maksimal untuk mengembangkan S anda. Sedangkan yang lainnya (T, I, F, dan In) disimpan sebagai cadangan, digunakan ketika perlu saja. Jika anda ngotot ingin menjadi I (Intuiting) padahal anda orang S, maka anda akan perlu energi dan waktu yang berlipat ganda. Karena di bagian I ini modal anda lebih sedikit. Pendek kata anda telah menjadi orang lain. Padahal di tempat itu jika anda bersaing dengan orang I di medan pertempuran I sudah pasti anda akan dilibas, walaupun orang I yang asli tersebut hanya mengeluarkan energi dan waktu separuh dari anda. Maka bersainglah di panggung anda sendiri, dengan mengembangkan senjata anda sendiri. Hal itu jauh lebih mudah dan sederhana.
Memilih tumbuh dan berkembang di jalur anda sendiri merupakan satu-satunya pilihan yang tanpa risiko. Mengapa tanpa risiko? Jawaban normatifnya, karena itulah ‗garis-tangan‘ keberhasilan anda. Jawaban logisnya: 1. Modal kecerdasan anda besar, 2. Di jalur itu anda yakin dan antusias, 3. Kompetensi/profesi/profisiensi/kemahiran mudah ditingkatkan, 4. Ketidakpastian/kegagalan dapat ditekan karena anda ahlinya, 5. Keteguhan anda di jalur tersebut akan menciptakan lingkungan yang kondusif, 6. Jika anda istimewa penggarapannya, pendukung-pendukung akan mengitari anda, sebagaimana analogi teori gravitasi, dan 7. Yang paling penting anda merasa nyaman dan enjoy berada di tempat itu. Kalaupun ada risiko kemungkinan risiko itu datang bukan berasal dari pilihan jalur tersebut, melainkan dari kekotoran mental, moral, dan spiritual anda.
Langkah berikutnya adalah anda mengawal habitat pengembangan diri anda. Tugas orangtua/bos/ supervisor menciptakan atau mencarikan habitat yang sesuai, agar seperti benih padi akan tumbuh di sawah yang berair. Ciptakan sinergi antara kepala dan habitatnya. Kalau mau belajar basket ya ke US. Mau belajar sepakbola ya ke Eropa. Mau belajar diplomasi ya di parpol. Mau jadi artis ya ke Jakarta. Mau jadi hafidz ya ke pesantren. Sebenarnya investasi mencari habitat yang sesuai tersebut tidak perlu mahal-mahal atau pergi jauh-jauh, boleh jadi ada di sekitar kita yang penting sejalan dengan misi tunggal kita.
Jika demikian, selain guru di sekolah, sebenarnya yang lebih diperlukan adalah coach/pelatih yang membimbing pilihan profesi anda. Coach/pelatih tersebut akan menggarap pengembangan diri anda lebih personal. Tahu cara memotivasi anda. Tahu cara mempercepat prestasi anda. Tahu kepada siapa anda harus meneladani, mem-benchmark, atau meng-upcopy. Tahu cara anda memberlakukan standar hidup anda. Buku ini membantu anda paling tidak menjadi coach/pelatih awal dalam meniti karir anda sendiri. Boleh dikatakan, jika anda telah memiliki tiga aset berikut ini ---mesin kecerdasan-habitat-coach--- maka jaminan keberhasilan anda akan tinggi.
Buku ini tidak mengajak anda terjebak kepada kompleksitas otak anda melainkan mengajak anda berada pada misi tunggal yang paling realistis. Menemukan misi tunggal tersebut akan menghadirkan keyakinan anda, sebagai motivasi internal yang paling mahal harganya.
by Farid Poniman.
--------------
artikel terkait:
batam stifin
stifin batam
--------------
0 comments:
Post a Comment